FILSAFAT ILMU

Pengertian Filsafat
Pengertian Filsafat menurut Soetrionon dan Rita Hanafie (2007) bahwa secara umum filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Ilmu pengetahuan tentang hakikat yang menanyakan apa hakikat atau sari atau inti atau esensi segala sesuatu. Menurut Poedjawijatna, filsafat adalah ilmu yang mencari sebab yang sedalam dalamnya bagi segala sesuatu yang ada dan mungkin ada, hal ini dilanjukan oleh Jujun Suriasuamantri, bahwa pengertian filsafat dapat juga berupa sebaagai suatu cara berpikir yang radikal dan menyeluruh, suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam dalamnya. Hal ini sesuai dengan kata Socrates bahwa tugas filsafat yang utama adalah mempersoalkan jawaban, bukan menjawab pertanyaan kita.
Martini Djamaris, berpendapat bahwa filsafat adalah suatu proses yang mempertanyakan tentang arche (dasar) atau asal mula atau asal usul dan berusaha menjawabnya dengan menggunakan logos (rasio). Dengan demikian, filsafat adalah penyelidikan yang dilakukan dalam rangka memahami hakikat alam dan realitasnya dengan mengandalkan akal budi, jelas Socrates. Beda dengan pendahulunya ini Plato mendefinisikan filsafat sebagai pendidikan tentang sebab sebab dan asas asas yang paling akhir dari segala sesuatu yang ada.
Filsafat sendiri terbagi atas 4 cabang utama yang membuatnya lebih spesifik yaitu filsafat ilmu pengetahuan (epistemologi, filsafat moral (etika), filsafat seni (estetika), metafisika, filsafat pemerintahan (politik), filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat matematika, filsafat sejarah, filsafat hukum (Jujun S. Suriasumantri, 2000).

Pengertian Ilmu
Science berasal dari kata Scrie yang adalah bahasa latin scio. Maknanya adalah “untuk mengetahui”. Scrie dianggap memiliki sinonim terdekat yang dalam bahasa Yunani disebut dengan epitisteme. Melalui penjelasan tadi maka dapat disimpulkan bahwa pengertian tentang ilmu sendiri adalah sebuah pengetahuan yang unik, dibarengi dengan munculnya beberapa syarat atau pertanda tertentu.
The Liang Gie mengatakan, Pengertian ilmu yaitu sebagai sekelompok pengetahuan teratur yang membabas sesuatu sasaran tertentu dengan pemusatan perhatian kepada satu atau segolongan masalah yang terdapat pada sasaran itu untuk memperoleh keterangan-keterangan yang mengandung kebenaran. Menurut Abu Bakar adalah suatu pendapat atau buah pikiran, yang memenuhi persyaratan dalam ilmu pengetahuan terhadap suatu bidang masalah tertentu.

Pengertian Filsafat Ilmu
Pengertian Filsafat Ilmu adalah suatu telaah kritis terhadap metode yag digunakan oleh ilmu tertentu, terhadap lambang-lambang yang dipakai dan terhadap struktur penalaran tentang sistem lambang yang digunakan. Telaah kritis ini kemudian dapat diarahkan untuk mengkaji ilmu empiris dan ilmu rasional, juga antropologi, geologi dan sebagainya. Dalam hubungan ini yang terutama sekali ditelaah yaitu ihwal penalaran dan teorinya.
Pengertian Filsafat Ilmu adalah upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep, sangka wacana dan postulat tentang ilmu serta upaya untuk membuka tabir dasar-dasar keempirisan, kepragmatisan dan kerasionalan. Aspek filsafat ini erat hubungannya dengan hal ihwal yang logis dan epistemologis. Jadi, peran filsafat ilmu disini berganda. Pada sisi pertama, filsafat ilmu mencakup analisis kritis terhadap anggapan dasar, seperti kualitas, kuantitas, ruang, waktu dan hukum. Pada sisi yang lain filsafat ilmu mencakup studi mengenai keyakinan tertentu, seperti keyakinan mengenai dunia ‘sana’, keyakinan mengenai keserupaan di dalam alam semesta dan keyakinan mengenai kenalaran proses alami.

Untuk memahami arti dan makna filsafat ilmu, berikut pengertian filsafat ilmu dari beberapa ahli yang terangkum dalam sejumlah literatur kajian Filsafat Ilmu.
Robert Ackerman “philosophy of science in one aspect as a critique of current scientific opinions by comparison to proven past views, but such aphilosophy of science is clearly not a discipline autonomous of actual scientific paractice”. (Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.
Lewis White Beck “Philosophy of science questions and evaluates the methods of scientific thinking and tries to determine the value and significance of scientific enterprise as a whole. (Filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan).
Cornelius Benjamin “That philosopic disipline which is the systematic study of the nature of science, especially of its methods, its concepts and presuppositions, and its place in the general scheme of intellectual discipines. (Cabang pengetahuan filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual).
Peter Caws “Philosophy of science is a part of philosophy, which attempts to do for science what philosophy in general does for the whole of human experience. Philosophy does two sorts of thing: on the other hand, it constructs theories about man and the universe, and offers them as grounds for belief and action; on the other, it examines critically everything that may be offered as a ground for belief or action, including its own theories, with a view to the elimination of inconsistency and error. (Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal : di satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan pada penghapusan ketakajegan dan kesalahan.

Mengapa Perlu Mempelajari Filsafat Ilmu
Pada dasarnya pengenalan terhadap Filsafat Ilmu bagi mahasiswa pascasarjana untuk mengetahui teori pengetahuan secara umum dan pemahaman mengenai hubungan teori dengan metodelogi yang membentuk ilmu pengetahuan.Belajar filsafat berarti belajar untuk memahami segala sesuatu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang diermasalahkan. Pertanyaan-pertanyaan itu akan membuat kita mencoba menjawab. Jawaban-jawaban tersebut harus melalui cara-cara yang benar. Nah cara menjawab inilah yang harus dilandasi dengan olah pikir. Olah pikir dalam memperoleh pengetahuan yang benar harus dilandasi oleh nalar. Berpikir secara nalar merupakan proses berpikir secara logis dan analitis yang disebut berpikir secara ilmiah.
Dengan demikian berpikir secara ilmiah berawal dari rasa ingin tahu untuk mencari kebenaran. Ini merupakan landasan bagi pondasi keilmuan dalam mencari kebenaran objek dari suatu disiplin ilmu atau bagaimana cara memperoleh ilmu. Berdasarkan penjelasan diatas makan para mahasiswa tahun pertama pascasarjana unpad perlu untuk mengetahui proses terbentuknya bidang keilmuan yang digelutinya. Dengan mengetahui filsafat ilmu diharapkan para mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh tentang ilmu itu sendiri dan mengembangkan bidang keilmuannya berdasarkan apa yang dipelajarinya bagi perkembangan dirinya maupun lingkungan sekitarnya.

Ciri-Ciri Orang Yang Berpikir Filsafat Ilmu
Manusia memiliki pola berpikir yang lebih kritis dibandingkan dengan mahluk lainnya, sehingga manusia dikatakan sebagai mahluk yang sempurna. Lalu bagaimanakah cara membedakan orang yang berbikir biasa dengan orang yang berpikir filosofi?. Berikut ini beberapa ciri-ciri manusia yang berpikir filosofi:
Berpikir secara menyeluruh. Artinya, Pemikiran yang luas karena tidak membatasi diri dan bukan hanya ditinjau dari satu sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dengan ilmu - ilmu yang lain, hubungan ilmu dan moral, seni dan tujuan hidup.
Berpikir secara mendasar. Seorang filosof tidak percaya begitu saja kebenaran ilmu yang diperolehnya. Ia selalu ragu dan mempertanyakannya; Mengapa ilmu dapat disebut benar?, Bagaimana proses penilaian berdasarkan kriteria tersebut dilakukan?, Apakah kriteria itu sendiri benar? Lalu benar itu sendiri apa? Seperti sebuah lingkaran dan pertanyaan-pertanyaan pun selalu muncul secara bergantian. Artinya, pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental atau esensial obyek yang dipelajarinya sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap nilai dan keilmuan. Jadi, tidak hanya berhenti pada periferis (kulitnya) saja, tetapi sampai tembus ke kedalamannya.
Berpikir secara spekulatif. Seorang filosof melakukan spekulasi terhadap kebenaran. Sifat spekulatif itu pula seorang filosof terus melakukan uji coba lalu melahirkan sebuah pengetahuan dan dapat menjawab pertanyaan terhadap kebenaran yang dipercayainya.

Ruang Lingkup Filsafat Ilmu
Ruang lingkup filsafat ilmu meliputi beberapa bidang, antara lain seperti yang dikemukakan para ahli di bawah ini:
Peter Angeles, yang merumuskan filsafat ilmu terbagi ke dalam empat bidang kajian, yaitu: (1) telaah mengenai berbagai konsep, pra anggapan dan metode ilmu, berikut analisis, perluasan, dan penyusunannya untuk memperoleh pengetahuan yang lebih ajeg dan cermat; (2) telaah dan pembenaran mengenai proses penalaran dalam ilmu, berikut struktur perlambangannya; (3) telaah mengenai saling kaitan diantara berbagai ilmu; (4) telaah mengenai akibat-akibat pengetahuan ilmiah bagi hal-hal yang berkaitan dengan penerapan dan pemahaman manusia terhadap realitas, hubungan logika dan matematika dengan realitas, entitas teoretis, sumber dan keabsahan pengetahuan, serta sifat dasar kemanusiaan.

Dengan memerhatikan beberapa pendapat ahli, seperti yang dikemukakan di atas, maka ruang lingkup filsafat ilmu pada dasarnya mencakup dua pokok bahasan utama, yaitu membahas sifat-sifat pengetahuan ilmiah (epistimologi), dan menelaah cara-cara mengusahakan pengetahuan ilmiah (metodologi). Sehingga filsafat ilmu ini pada akhirnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu sebagai berikut: (1) filsafat ilmu umum, yang mencakup kajian tentang persoalan kesatuan, keseragaman, serta hubungan diantara segenap ilmu. Kajian ini terkait dengan masalah hubungan antara ilmu dengan kenyataan, kesatuan, perjenjangan, susunan kenyataan, dan sebagainya; (2) filsafat ilmu khusus, yaitu kajian filsafat ilmu yang membicarakan kategori-kategori serta metode-metode yang digunakan dalam ilmu-ilmu tertentu atau dalam kelompok-kelompok ilmu tertentu, seperti dalam kelompok ilmu alam, kelompok ilmu kemasyarakatan, kelompok ilmu tehnik dan sebagainya.

Untuk dapat melihat file secara lengkap silahkan donwload file Filsafat Ilmu dalam format Ms.Word pada link dibawah ini:

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »