BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
SMA Negeri 03 Bengkulu Tengah merupakan salah satu sekolah yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah Kecamatan Pondok Kelapa dan merupakan salah satu sekolah favorit yang banyak diminati para lulusan SMP yang ada di wilayah Kecamatan Pondok Kelapa dan sekitarnya. Dalam perkembangannya faktor keberhasilan dalam mencapai tujuan kegiatan pendidikan dan output yang memiliki daya saing adalah lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman dalam kegiatan belajar mengajar baik itu bagi pendidik maupun anak didik.
Beranjak dari penjelasan latar belakarng di atas, maka dalam Karya Ilmiah ini, penulis mencoba untuk membangun peran siswa-siswi dalam menjaga lingkungan kebersihan sekolah. Karena, bila lingkungan sehat maka semua mahkluk hidup yang ada disekeliling kita akan dapat bernafas dengan baik. Terutama untuk siswa-siswa dapat menerima materi pembelajaran dengan baik. Bila ruangan kelas bersih, pastilah udara akan sejuk, dan oleh karena itu otak dapat menjalankan fungsi dan kegunaannya dengan sempurna. Otak dapat bekerja dengan cepat, jika lingkungan sehat dan bersih, otak dapat bekerja melebihi dari benda cepat apapun yang pernah ada, karena otak memiliki berjuta-juta rangsangan yang meliputi dan melindungi otak agar otak dapat bekerja dengan maksimal. Setidaknya, dengan menjaga kebersihan, kita juga telah melestarikan dan menjaga maupun menghargai bakat kita dalam perkembangan IPTEK yang didasarkan pada lingkungan yang bersih.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebersihan Lingkungan
Kebersihan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat supaya tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan diri meliputi kebersihan badan, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih. Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara melap jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan, membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah.
B. Penyebab Malasnya Siswa-Siswi dalam Menjaga Kebersihan Sekolah
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di udara dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan mempunyai pengaruh dan kepentingan yang terbesar dibandingkan tiga faktor lainnya dalam berperan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan. Termasuk dalam kategori lingkungan di sini antara lain lingkungan fisik, sosial budaya, pendidikan dan pekerjaan. Kita sangat bergantung pada lingkungan. Jika lingkungan di sekitar kita bersih maka kita akan merasa nyaman.
C. Cara Pihak Sekolah Membiasakan Agar Siswa-Siswinya Menjaga Kebersihan Sekolah
Di dalam lingkungan sekolah, guru menjadi panutan semua murid. Jika guru berbuat baik, maka muridpun akan berbuat baik juga. Tetapi jika guru berbuat tidak baik/jelek, maka mungkin bisa jadi murid pun bisa meniru berbuat gurunya yang lebih jelek lagi. Dalam upaya menyadarkan siswa akan kebersihan lingkungan sekolah, para guru harus memberikan contoh yang baik, seperti dengan membuang sampah pada tempatnya dan memungut sampah yang tergeletak. Guru harus menegur siswa yang kedapatan membuang sampah sembarangan. Selain itu, guru dapat memberi denda kepada pelaku sehingga mereka jera untuk mengulangi perbuatan mereka di kemudian hari. Kesadaran murid dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan sekolah berasal dari hati nuraninya masing-masing. Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Disamping itu, sampah yang sering kita buang dengan sembarangan dapat mencemari lingkungan baik didalam maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman.
D. Dampak Jika Siswa-Siswi Tidak Sadar Akan Kebersihan Lingkungan
Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesadaran siswa-siswi SMA Negeri 03 Bengkulu Tengah dalam menjaga kebersihan masih sangat diperlukan. Mengacu pada pembahasan di atas, kondisi di SMA Negeri 03 Bengkulu masih tergolong belum sepenuhnya bersih, karena masih ditemukan sampah-sampah di dalam kelas dan kebanyakan siswa masih berlaku acuh-tak acuh terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.
B. Saran
Download Makalah Peranan Siswa-Siswi Dalam Menjaga Kebersihan Sekolah LENGKAP
EmoticonEmoticon