Ragam Teknik Evaluasi Investasi Teknologi Informasi

Ragam Teknik Evaluasi Investasi Teknologi Informasi
Semenjak komputer dan teknologi informasi memegang peranan penting di dalam dunia bisnis, banyak sekali literatur yang membahas bagaimana caranya menjustifikasi kelayakan investasi untuk membangun dan mengembangankan teknologi tersebut. Berikut adalah beberapa teknik evaluasi investasi teknologi informasi yang cukup banyak dikenal dan telah dipergunakan secara luas di kalangan praktisi bisnis. 

1. Return On Investment (ROI) 
Pendekatan ROI ini terdiri dari sejumlah teknik pendekatan formal (Radcliffe, 1982). Contoh yang paling sederhana dari ROI adalah payback method dimana dicoba dihitung durasi waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi yang telah dialokasikan. Namun sebagian kalangan menganggap pendekatan ini terlampau sederhana. Mereka lebih suka menggunakan metode ROI dimana dicoba diperhitungkan nilai atau value atau manfaat investasi yang akan diperoleh di masa depan dan “memproyeksikan” besaran nilai tersebut pada saat ini (ketika investasi dilakukan). Metode yang paling banyak dipilih adalah dengan menggunakan Internal Rate of Return (IRR) yang biasanya digunakan bersama dengan Net Present Value (NPV). Sebuah proyek teknologi informasi yang diusulkan untuk dibiayai terlebih dahulu dihitung IRR-nya. Jika ternyata nilai IRR tersebut lebih besar dari hurdle rate of return atau ambang batas minimal rasio pengembalian yang telah disepakati perusahaan, maka proposal tersebut disetujui. Sebaliknya jika nilai IRR berada di bawah ambang tersebut, proyek teknologi informasi yang diusulkan biasanya ditolak oleh manajemen untuk dibiayai. Pendekatan ROI ini cenderung dipilih oleh organisasi yang memiliki disiplin tinggi atau sangat ketat dalam mengelola sumber daya keuangannya. Salah satu kekuatan metode IRR terletak pada kemudahan bagi para pengambil keputusan dalam menentukan apakah investasi terhadap proyek teknologi informasi perlu dilakukan atau tidak. Sejauh nilai perhitungan IRR lebih besar dari ambang rasio yang dicanangkan – misalnya lebih besar dari bunga deposito bank atau alat investasi konvensional lainnya – maka manajemen dengan leluasa dan penuh kepastian akan memilih untuk melakukan investasi terhadap proyek tersebut. Namun kelemahan terbesar – dan dinilai cukup mendasar – dari metode ROI ini adalah banyaknya hambatan dalam menentukan nilai atau parameter dari beberapa variabel yang dibutuhkan untuk menghitung IRR misalnya, karena karakteristik dari proyek teknologi informasi. Karena IRR membutuhkan nilai perkiraan besaran manfaat yang akan didapat dari implementasi teknologi informasi di kemudian hari, paling tidak ada dua faktor utama yang sangat sulit untuk ditentukan, yaitu: 

a. Banyak sekali elemen ketidakpastiaan di kemudian hari terkait dengan manfaat yang akan diperoleh melalui implementasi teknologi informasi. Hal ini selain disebabkan karena banyaknya manfaat yang bersifat kualitatif dan intangible, perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat (eksponensial) dan kompetisi yang sedemikian tajam, akan sangat sulit dalam menentukan nilai atau manfaat yang akan diperoleh dikemudian hari (sifatnya teramat sangat relatif). 
b. Adalah merupakan suatu kenyataan bahwa dalam pelaksanaannya, banyak sekali proyek teknologi informasi yang tidak berhasil diselesaikan tepat pada waktunya, terutama proyek dengan ruang lingkup besar dan kompleksitas tinggi. Hal ini menyebabkan tidak pastinya kapan perusahaan benar-benar akan memperoleh manfaat yang dijanjikan pada awal pengerjaan proyek. Seandainya proyek tersebut selesai tepat waktu pun, terkadang masih perlu dilakukan perbaikan atau pengembangan di sana sini karena adanya perubahan kebutuhan bisnis yang menyebabkan diperlukannya durasi waktu tambahan untuk menyelesaikan proyek terkait. 

Statistik memperlihatkan, walaupun banyak perusahaan yang masih menggunakan metode ROI untuk melakukan evaluasi terhadap investasi teknologi informasinya, sebagian dari mereka merasa tidak puas dengan penggunaan metode ini. 

2. Cost Benefit Analysis (CBA) 
Metode CBA adalah pendekatan yang mencoba untuk menentukan atau menghitung nilai dari setiap elemen teknologi informasi yang memiliki kontribusi terhadap biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diperoleh (King et al, 1978). Pada mulanya, metode ini lahir untuk mengantisipasi banyaknya elemen terkait – seperti manfaat - dengan teknologi informasi yang tidak memiliki nilai pasar atau harga yang jelas. Contohnya adalah akan dinilai berapa manfaat implementasi sebuah sistem teknologi yang memiliki potensi untuk menyelematkan nyawa satu orang? Di dalam CBA, elemen yang tidak memiliki value yang jelas dicoba untuk dicari nilai padanannya (dalam mata uang) dengan menggunakan berbagai teknik penilaian (valuation technique). Hasil dari biaya dan manfaat yang telah ditransfer ke dalam satuan mata uang tersebut selanjutnya dapat diproyeksikan ke dalam format alur kas (cash flow) atau dengan menggunakan metode standar ROI yang telah dikenal luas. Kekuatan utama dari metode ini adalah karena telah berhasilnya manajemen dalam mengkuantifikasikan biaya dan manfaat yang bersifat kualitatif maupun intangible. Sementara kelemahan utama dari metode ini menurut kejadian yang sudah-sudah adalah sering terjadi perselisihan atau perdebatan dalam menentukan teknik yang sesuai dalam mencari value elemen yang nilainya tidak jelas tersebut. 

3. Multi Objective, Multi Criteria Methods (MMOC) 
Salah satu variasi dari CBA yang cukup banyak dipergunakan adalah MOMC (Vaid-Raizda, 1983). Metode ini berkembang berpijak pada kenyataan bahwa di dalam sebuah perusahaan terdapat sejumlah stakeholders yang masing-masing memiliki pandangan berbeda mengenai value dari biaya maupun manfaat dari sejumlah aspek atau elemen teknologi informasi. Dalam kerangka ini, ada ukuran yang dipandang lebih penting dibandingkan dengan nilai uang, yaitu utility. Setiap proyek teknologi informasi pasti memiliki obyektif yang ingin dicapai, dan tidak jarang ditemui terdapat lebih dari satu obyektif yang menjadi target. Karena setiap stakeholder sebagai pengambil keputusan memiliki pandangan atau perspektif yang berbeda terhadap obyektif tersebut, maka masing-masing pihak berhak untuk melakukan pembobotan (fungsi utilitas) terhadap sejumlah obyektif yang ada (misalnya dilihat dari sisi prioritas atau dampak signifikan dari investasi yang akan dilakukan). Setelah itu barulah nilai value yang telah disetarakan dengan biaya maupun manfaat yang ada dikalikan dengan masing-masing bobot tersebut untuk memperoleh hasil akhir. Pendekatan ini selain cocok dipergunakan untuk investasi proyek dengan multi obyektif, sangat tepat dipergunakan untuk meredam konflik yang terjadi antara beberapa orang yang tidak sepakat dengan value maupun manfaat dari teknologi informasi yang akan dikembangkan. Kelebihan lain adalah dimungkinkannya pula dipergunakan metode MOMC ini jika ternyata terdapat lebih dari satu jenis proyek investasi dengan ragam obyektif maupun biaya/manfaat terkait. Untuk membantu manajemen dalam melakukan perhitungan ini, banyak sekali dijual di pasaran berbagai jenis perangkat lunak (software) yang dapat dipergunakan. Selain sebagai alat bantu pengambilan keputusan, perangkat lunak tersebut dapat pula melakukan kajian terkait dengan metode ini seperti contohnya analisa sensitivitas dan uji coba kehandalan (robustness). 

4. Boundary Values 
Metode ini merupakan salah satu cara heuristik yang cukup banyak digemari karena kemudahan dan kesederhanaannya (Martin, 1989). Prinsip yang dipergunakan adalah melakukan komparasi atau perbandingan antara rasio perusahaan dengan rasio rata-rata industri yang diperoleh dengan cara menghitung biaya total yang harus dikeluarkan untuk investasi teknologi informasi dibandingkan dengan sebuah ukuran agregrat tertentu, seperti total pendapatan (revenue) atau total pengeluaran operasional (operating expenses). Jika rasio perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis, maka kenaikan biaya investasi dipertimbangkan sebagai hal yang normal atau seharusnya dilakukan. Sementara jika terjadi sebaliknya, perlu dipertanyakan kelayakan investasi tersebut. Sering pula dipergunakan variasi dari ukuran yang ada, misalnya dengan menggunakan rasio biaya teknologi informasi per karyawan atau perbandingan antara manfaat teknologi informasi dibagi dengan total pengeluaran untuk pengembangan dan pemeliharaan teknologi informasi. Hasil perbandingan rasio ini selain dapat dipergunakan untuk mengevaluasi sebuah investasi, dapat pula dipergunakan untuk menilai kinerja efisiensi dari teknologi informasi perusahaan. Jika rasio pengeluaran lebih besar dibandingkan industri, berarti perusahaan dipandang kurang efisien dibandingkan dengan para pesaingnya; sementara jika nilainya lebih kecil, berarti perusahaan memiliki kinerja teknologi informasi yang sukses dan kompetitif. 

5. Return On Management (ROM) 
Metode ROM terkait dengan penghitungan nilai manfaat terkait dengan terjadinya perubahan kenaikan tingkat produktivitas manajemen (Strassman, 1985). Cara ini bertujuan untuk melihat dampak implementasi sebuah sistem baru terhadap nilai tambah di kalangan manajemen perusahaan. ROM didefinisikan sebagai hasil perhitungan dari total pendapatan perusahaan dikurangi dengan seluruh biaya dan nilai tambah dari masing-masing sumber daya – termasuk modal (capital) – kecuali biaya manajemen dan hal terkait dengan manajemen. Sehingga value dari sebuah sistem baru adalah selisih antara ROM sebelum sistem tersebut diimplementasikan dengan ROM setelah sistem tersebut diimplementasikan. Tantangan penggunaan metode ini terletak pada kemampuan memperkirakan proyek pendapatan dan biaya terkait dengannya di kemudian hari seandainya sistem tersebut diimplementasikan. Jika estimasi ini berhasil dilakukan, kinerja metode ROM akan jauh lebih baik dibandingkan dengan metode ex post evaluation lainnya. 

6. Information Economics (IE) 
Dari semua metode yang ada, information economics dinilai sebagai satu-satunya cara yang paling komprehensif dan dinilai dapat menjawab sejumlah faktor dan karakteristik unik - serta berbagai isu dan tantangan yang dihadapi - dalam mengevaluasi proyek investasi teknologi informasi (Parker et al, 1987). Dalam prakteknya, terlihat bahwa metode ini sebenarnya merupakan varian dari CBA, yang disesuaikan secara khusus untuk menjawab berbagai faktor ketidakpastian (uncertainties) dan intangible yang kerap ditemukan dalam proyek teknologi informasi. Dalam IE, semua hal yang bersifat kuantitatif dan tangible dapat dengan mudah dikalkulasikan dengan menggunakan metode ROI konvensional. Namun untuk proses-proses yang bersifat intangible dan memiliki unsur resiko, diberlakukan sejumlah teknik dengan menggunakan ranking dan scoring. Hasilnya kemudian dinilai kembali oleh para eksekutif untuk menentukan nilai relatif dari aspek yang bersifat tangible dan intangible. Singkatnya, metode ini bertujuan untuk mengidentifikasikan, mengukur, dan me-ranking dampak ekonomis yang timbul akibat diimplementasikannya sistem baru (perubahan kinerja organisasi). Metode ini dikatakan merupakan sebuah teknik CBA yang diperluas karena adanya tiga proses tambahan yang diberlakukan, yaitu: 

a. Value Linking – yang membahas dampak konsekuensi dari perubahan utama di berbagai fungsi organisasi akibat diterapkannya sebuah sistem baru; 
b. Value Acceleration - yang mencoba untuk mendefinisikan nilai tambah yang akan dinikmati oleh perusahaan seandainya sistem baru dipergunakan; dan 
c. Job Enrichment – yang menggambarkan hasil evaluasi terhadap nilai tambah lainnya terkait dengan peningkatan kompetensi dan keahlian dari karyawan perusahaan yang diperoleh karena diterapkannya sistem baru. 

Secara ringkas, IE bertujuan untuk menjembatani aspek kuantitatif dan kualitatif dari manfaat teknologi informasi, isu tangible dan intangible, hal-hal yang penuh ketidakpastiaan baik secara strategis maupun operasional, dan terutama yang berkaitan dengan resiko yang dihadapi. Kelemahannya adalah bahwa untuk menggunakan metode ini diperlukan keahlian spesifik karena sifatnya yang kompleks dan cukup memakan waktu. 

7. Critical Success Faktors (CSF) 
Metoe ini bersifat sangat strategis dan generik, namun diminati oleh para pimpinan perusahaan karena relevansinya terhadap bisnis (Rockart, 1979). Setelah menentukan visi, misi, dan obyektif bisnisnya, biasanya para pimpinan perusahaan berusaha untuk mengidentifikasikan critical success factors atau faktor-faktor apa saja yang dipandang sebagai kunci keberhasilan bisnis perusahaan. Setelah CSF berhasil didefinisikan, barulah ditelaah satu per satu, apa saja kontribusi teknologi informasi terhadap masing-masing CSF tersebut. Jika kontribusi teknologi informasi sangat besar terhadap pencapaian sebuah CSF, maka seyogiyanya perlu dilakukan investasi terhadapnya. Misalnya salah satu CSF adalah: “pelayanan prima kepada pelanggan di seluruh dunia” – dimana investasi untuk membangun sebuah sistem Customer Relationship Management (CRM) menjadi suatu keharusan. 

8. Value Analysis (VA) 
Seperti halnya IE, VA diperuntukkan untuk teknologi informasi yang memberikan sprektrum manfaat yang cukup luas, termasuk hal-hal intangible (Melone et al, 1984). Metode ini dibangun dengan pemikiran atau prinsip bahwa lebih baik memfokuskan diri pada value atau nilai yang didapat perusahaan dibandingkan dengan usaha untuk mengurangi atau mereduksi biaya. Filosofi ini didasari pada observasi bahwa setiap inovasi berkembang karena adanya keinginan untuk meningkatkan value tertentu, bukan sekedar untuk melakukan penghematan terhadap biaya semata. Untuk mendapatkan value yang optimal, kajian terhadap hal-hal yang bersifat intangible harus dilakukan. VA biasanya mempergunakan teknik pendekatan iteratif - seperti metode Delphi – untuk mendapatkan solusi terhadap permasalahan tersebut. Terkadang dibangun pula prototip dari sebuah sistem agar manajemen pengambil keputusan dapat memperkirakan value yang dapat diperoleh seandainya sistem tersebut diimplementasikan secara penuh di kemudian hari. Ketika sebuah sistem diusulkan untuk dibangun, sejumlah manfaat yang akan diperoleh dipetakan terlebih dahulu. Kemudian dengan menggunakan teknik statistik – seperti cluster analysis – manfaat yang serupa dicoba untuk dikategorisasikan. Setelah kategori manfaat berhasil diklasifikasikan, barulah terhadap masing-masing kategri dinyatakan value yang terkait dengannya. Karena biasanya manfaat tersebut kerap diekspresikan melalui berbagai format, seperti: angka, kalimat, ukuran, dan lain sebagainya, maka terkadang dipergunakan metode kalkulasi utility seperti pada MOMC. Metode VA ini sangat rumit dan membutuhkan biaya yang relatif besar untuk diimplementasikan, namun memang hasilnya dinilai dapat memuaskan para stakeholder dalam dunia bisnis. 

9. Experimental Methods 
Membayangkan atau memperkirakan apa yang akan terjadi seandainya sistem telah selesai dibangun sangat sulit dilakukan oleh para pengambil keputusan, terutama mereka yang belum memiliki pengalaman atau pengetahuan cukup mengenai dampak teknologi informasi bagi bisnis. Nilai investasi yang terlampau besar, pengerjaan yang diperkirakan memakan waktu cukup lama, dan ketidakpastiaan akan sukses tidaknya proyek merupakan hal-hal yang sangat “menakutkan” bagi para pengambil keputusan – yang akhirnya memilih untuk tidak melakukan investasi. Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa cara ekseperimental yang dapat dipergunakan dalam rangka menjembatani hal tersebut, yaitu masing-masing adalah: prototyping, simulation, dan gameplaying. Penjelasan ringkas mengenai ketiga pendekatan ini adalah sebagai berikut: 

a. Protoytping adalah merupakan cara untuk membangun sebuah prototip dari sebuah sistem besar secara cepat (Alavi, 1984). Prototip dapat berupa sebuah sub- sistem kecil, atau sistem lengkap dengan kemampuan terbatas. Manajemen yang merasa ragu-ragu atau sulit mendapat gambaran mengenai sistem yang akan dibangun biasanya memilih sebuah fungsi atau proses bisnis tertentu untuk dibangun prototipnya. Setelah prototip selesai dibangun, barulah didemonstrasikan kepada yang bersangkutan, sehingga manajemen tersebut dapat memperoleh gambaran dan memperkirakan manfaat atau value apa yang dapat diperoleh perusahaan di kemudian hari terkait dengan sistem yang akan dibangun. 
b. Simulation adalah sebuah proses pemetaan terhadap situasi bisnis yang akan terjadi di kemudian hari dengan menggunakan perangkat lunak tertentu (software) untuk kemudian disimulasikan (Hertz, 1990). Tujuannya adalah agar perusahaan dapat melihat secara jelas berbagai ukuran kinerja kuantitatif yang terlihat meningkat dalam tatanan baru tersebut, sehingga yang bersangkutan merasa tidak ragu-ragu untuk membangun teknologi informasinya. Melalui alat simulasi ini manajemen dengan leluasa dapat melakukan berbagai skenario yang dikehendakinya (what-if scenario) terutama terkait dengan nilai investasi yang ingin dikeluarkan (karena hal tersebut berkorelasi langsung dengan spesifikasi teknologi informasi yang akan dibangun). 
c. Gameplaying adalah sebuah pendekatan dimana dicoba dilakukan role play terhadap skenario tertentu yang akan terjadi di kemudian hari seandainya sebuah sistem teknologi informasi diterapkan (Hirschheim, 1985). Misalnya perusahaan berniat untuk menerapkan sistem e-procurement untuk proses tender. Maka dikumpulkanlah semua karyawan dan para rekanan bisnis terkait dengan proses tersebut untuk masing-masing membahas seandainya sistem automatic tender tersebut dilaksanakan. Isu maupun manfaat yang diperoleh akan teridentifikasi melalui proses diskusi dari berbagai pihak yang berkepentingan ini. 

Disamping seluruh metode yang telah dijelaskan terdahulu, dalam perkembangannya masih banyak pendekatan lain yang diperkenalkan untuk mengevaluasi investasi proyek teknologi informasi, seperti misalnya (House, 1983): art criticism (menggunakan justifikasi penilaian dari para ahli berdasarkan pengalaman luas mereka mengenai value of IT bagi bisnis), accreditation (menggunakan sejumlah kriteria atau ukuran standar kualitas dari sebuah investasi yang “baik dan benar”), adversarial methods (mengambil keputusan setelah mendengarkan dua belah pihak saling “berdebat” mengenai pro dan kontra dari rencana investasi), analogy (melakukan penggambaran terhadap situasi sejenis yang pernah terjadi sebelumnya), dan lain sebagainya. 

Makalah Sampah

Makalah Sampah
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan serangga (lalat, kecoa, kutu, dan lai-lain) yang membawa kuman penyakit. Akan tetapi manusia tidak menyadari bahwa setiap hari pasti manusia menghasilkan sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tentang Sampah

Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan”. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah yang harus dikelola tersebut meliputi sampah yang dihasilkan dari:
B. Macam-Macam Sampah
C. Dampak Sampah bagi Manusia dan Lingkungan

Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun seringkali peningkatan teknologi juga menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit.
D. Penyebab Manusia Membuang Sampah Sembarangan
E. Memanfaatkan sampah dengan cara

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.

Download Makalah Sampah Lengkap

Makalah Media Sosial

Makalah Media Sosial

BAB I 
PENDAHULUAN 

A. Latar belakang

Sosial media merupakan sebuah aplikasi berkomunikasi jarak jauh dengan menggunakan jaringan internet. Jika kita menggunakan sosial media itu dengan benar maka kita tidak mempunyai masalah saat menggunakan aplikasi sosial media itu. Akhir akhir ini, masalah tentang menggunakan sosial media sering terjadi akibat penyalahgunan sosial media tersebut. Penyalahgunaan bisa terjadi karena pencemaran nama baik, pembagian situs jebakan, dan dibajak akunya oleh teman. Karena itu, di dalam makalah ini akan diungkap sampai sejauh mana cara penggunaan sosial media sampai sekarang 
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan

BAB II 
PEMBAHASAN 

A. Pengertian Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. 
B. Peran Media Sosial
C. Dampak Penggunaan Media Sosial
D. Bahaya yang Ditimbulkan Sosial Media

Internet atau Sosial Media mungkin sudah tidak asing terdengar di telinga kita bahkan mungkin dalam sehari kita dapat mengakses internet beberapa kali dan berjam-jam. Tapi tahukah kita bahaya internet yang sering kita buka hampir setiap hari itu? bukan hanya bahaya untuk anak-anak tetapi juga untuk kita sendiri. Agar kita lebih jelas tentang bahaya internet, berikut ini akan dijelaskan bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan dari internet yang sering kita buka tersebut. 
E. Cara Mengatasi Anak tidak Mengakses Informasi Negatif Di Internet
Anak-anak dan remaja saat ini menjadi salah satu generasi internet. Dapat dilihat sekarang ini di kalangan remaja bahkan anak-anak sekalipun sangat fasih menggunakan internet. Banyak informasi yang didapat dari internet bahkan internetpun sekarang dapat menandingi televisi dalam hal memberikan informasi-informasi. Namun sayangnya, karena mudahnya mengakses informasi itulah para orang tua jadi mulai mengkhawatirkan kelayakan informasi-informasi yang dapat dengan mudahnya diakses oleh anak-anak mereka. Walau internet bisa berbahaya, bukan menjadi alasan bagi orang tua untuk menghalangi anak-anak mereka untuk menjelajahi dunia maya. Untuk itu, di sini akan dibahas bagaimana mengatasi anak untuk menghindari mengakses informasi negatif di internet. Berikut ini tip-tip yang dapat kita lakukan untuk menjaga anak kita dari bahaya internet: 

BAB III 
PENUTUP 

A. Kesimpulan
B. Saran

Disarankan untuk mengikuti ketentuan-ketentuan yang ada serta memanfaatkan jejaring sosial secara benar dan sesuai dengan norma-norma di masyarakat. Kita perlu belajar menggunakan jaringan internet secara bijak sehingga kita tidak menjadi orang yang mencandu akan jejaring sosial. Sebaiknya para pengguna situs jejaring sosial ini tidak harus berhenti total untuk tidak menikmati situs tersebut, namun lebih bijak kalau secara perlahan untuk menguranginya yaitu dengan mengurangi jam bermain Facebook, Twitter, dan lain - lain.

Proposal Teknik Informatika

Proposal Teknik Informatika
APLIKASI PEMBELAJARAN ILMU TAJWID UNTUK ANAK USIA 5-10 TAHUN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK BERBASIS ANDROID

1. JUDUL PENELTIAN
Aplikasi Pembelajaran Ilmu Tajwid Untuk Anak Usia 5-10 Tahun Melalui Media Elektronik Berbasis Android
2. BIDANG ILMU
Bidang ilmu penulis yang akan diteliti adalah bidang ilmu Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK).
3. LATAR BELAKANG
4. PERUMUSAN MASALAH
5. BATASAN MASALAH
6. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah pembuatan aplikasi pembelajaran ilmu tajwid berbasis android adalah memberikan sarana pembelajaran ilmu tajwid dengan praktis dalam belajar ilmu tajwid berbasis mobile. Dan dapat membantu bagi anak dalam meningkatkan kemampuan pada mata pelajaran ilmu tajwid.
7. MANFAAT PENELITIAN
8. TINJAUAN PUSTAKA
9. METODE PENELITIAN
10. WAKTU PELAKSANAAN


Download Aplikasi Pembelajaran Ilmu Tajwid Untuk Anak Usia 5-10 Tahun Melalui Media Elektronik Berbasis Android Lengkap

Proposal Perpustakaan Desa

Proposal Perpustakaan Desa
A.   Pendahuluan
Pada era globalisasi sekarang ini buku dan majalah ataupun koran merupakan salah satu kebutuhan penting masyarakat untuk mencari informasi dan menambah ilmu pengetahuan, namun apabila kemampuan masyarakat untuk membeli buku sangat rendah perpustakaan menjadi salah satu alternatif lain yang banyak dicari oleh masyarakat. Saat ini perpustakaan hanya berada di kota dan di sekolah-sekolah, sedangkan akses untuk menjangkaunya sangat terbatas, maka perpustakaan yang berada di desa menjadi sangat dibutuhkan, namun perpustakaan di desa sangat terbatas kemampuannya guna menambah dan melengkapi koleksi buku-buku yang sangat terkendala oleh dana dan kondisi masyarakat saat ini. Mengingat fungsi dan peranannya yang demikian penting, maka tidaklah berlebihan apabila perpustakaan desa tidak hanya dipandang sebelah mata saja, bahkan harus diberi perhatian secara khusus agar minat baca masyarakat kembali meningkat.
B.   Sejarah Singkat
C.   Maksud Dan Tujuan
Permohonan bantuan buku dimaksudkan untuk menambah koleksi buku-buku perpustakaan “Tunas Harapan”, karena jumlah buku yang ada saat ini sangat terbatas, sehingga untuk sekarang ini jumlah peminat masih sangat sedikit. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami mengajukan permohonan bantuan buku dari Perpustakaan Daerah Provinsi Bengkulu.
Tujuan dari perpustakaan desa selain memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi di tingkat pedesaan juga sebagai tempat untuk mencari inspirasi, daya kreasi, dan meningkatkan daya baca masyarakat khususnya di desa Harapan dan juga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan pada tingkat masyarakat.
D.   Visi dan Misi
E.   Lokasi
F.    Penerima Manfaat
E.   Susunan Pengurus
F.    Penutup
Demikian proposal ini kami buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Kami mohon maaf apabila dalam pembuatan proposal ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan. Besar harapan kami agar apa yang kami ajukan dalam proposal ini dapat segera terealisasi. Atas segala perhatian dan bantuannya kami sampaikan terima kasih.

Download Proposal Perpustakaan Desa Lengkap

Makalah Efek Rumah Kaca

Makalah Efek Rumah Kaca

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak revolusi industri tahun 1750, industrialisasi di dunia khususnya di Eropa terus meningkat. Ini menyebabkan kadar gas yang berbahaya semakin tajam. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat orang lupa akan kelestarian lingkungannya, namun seiring dengan itu usaha-usaha perbaikan lingkungan pun juga gencar dilaksanakan.
B. Rumusan Masalah

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Efek Rumah Kaca

Efek merupakan suatu resiko yang ada positif dan negatifnya yang diterima setelah melakukan suatu hal.Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi gelas kaca. Panas matahari masuk ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang. Namun, panas yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah kaca (green house) di pertanian, ruangan kaca memang berfungsi menahan panas untuk menghangatkan/menstabilkan suhu dalam rumah kaca.
B. Emisi Gas Rumah Kaca
C. Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer. Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan , di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.
D. Usaha Untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
E. Sumber Energi Alternatif

F. Kesepakatan Internasional

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
Bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia sebaiknya melakukan pemeliharaan kendaraan emisi gas karbon dioksida atau dengan kata lain melaksanakan program Langit Biru untuk mengurangi kadar polusi udara yang sudah di ambang batas, terutama untuk kota-kota besar.

Download Makalah Efek Rumah Kaca Lengkap

Cara Pembuatan Tape Singkong

Cara Pembuatan Tape Singkong
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Baskom,
b. Kain lap,
c. Kompor, 
d. Panci kukus, 
e. Penyaring, 
f. Piring, 
g. Pisau, 
h. Sendok dan garpu
2. Bahan
a. Air secukupnya, 
b. Daun pisang, 
c. Ragi yang telah dihaluskan, 
d. Singkong 2 Kg

B. Cara Kerja1. Siapkan semua bahan, 2. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat, 3. Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan, 4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong, 5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai kira-kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih, 6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga singkong ¾ matang, kira-kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu, 7. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan

C. Kesimpulan
D. Saran
E. Gambar Pembuatan Tape Singkong

Download Cara Pembuatan Tape Singkong Lengkap

Makalah Terorisme

Makalah Terorisme
BAB I 
PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang
Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan untuk membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Istilah teroris oleh para ahli kontraterorisme dikatakan merujuk kepada para pelaku yang tidak tergabung dalam angkatan bersenjata yang dikenal atau tidak menuruti peraturan angkatan bersenjata tersebut. Aksi terorisme juga mengandung makna bahwa serang-serangan teroris yang dilakukan tidak berperikemanusiaan dan tidak memiliki justifikasi, dan oleh karena itu para pelakunya “teroris” layak mendapatkan pembalasan yang kejam. 
B. Rumusan Masalah
BAB II 
PEMBAHASAN 

A. Urgensi Tindak Pidana Terorisme Terhadap Suatu Negara
Terorisme merupakan sebuah istilah yang tidak mudah untuk didefinisikan, bahkan hingga saat ini belum ada kesatuan definisi mengenai terorisme, baik dari para ahli maupun konvensi-konvensi internasional. Tidak adanya keseragaman dalam pendefinisian ini salah satunya dikarenakan terorisme merupakan objek yang dapat dilihat dari multi-perspektif, seperti politik, sosiologi, kriminologi, hubungan internasional, psikologi dan lain sebagainya.
B. Upaya-Upaya yang Dapat Dilakukan Oleh Suatu Negara Untuk Mencegah Terjadinya Tindak Pidana Terorisme
C. Keterkaitan Tindak Pidana Terorisme Dengan Pelanggaran HAM

Di dalam setiap konstitusi sebuah negara hukum haruslah ditegakkan adanya jaminan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), khususnya untuk warga negaranya sendiri. HAM itu sendiri meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari hak untuk hidup, hak dalam bidang politik, hak kebebasan berbicara, dan hak dalam bidang hukum dan pemerintahan.

BAB III 
PENUTUP 

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang terdapat di dalam Makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Urgensi Tindak Pidana Teorisme
2. Upaya Negara dalam Menangkal Ancaman Terorisme
3. Terorisme dengan Pelanggaran HAM

Proposal Skripsi Hubungan Kompensasi dengan Semangat Kerja Karyawan Tetap

Proposal Skripsi Hubungan Kompensasi dengan Semangat Kerja Karyawan Tetap
BAB I 
PENDAHULUAN 

1.1. Latar Belakang

Imbalan atau balas jasa yang diterima karyawan tetap dibagi atas dua macam,yaitu imbalan yang bersifat finansial dan non finansial. Imbalan finansial adalah sesuatu yang diterima oleh karyawan tetap dalam bentuk seperti gaji atau upah, kompensasi, premi, pengobatan, asuransi, dan lain-lain yang sejenis yang dibayar oleh organisasi. Imbalan non finansial dimaksudkan untuk mempertahankan karyawan tetap dalam jangka panjang seperti penyelengaraan program-program pelayanan bagi karyawan tetap yang berupaya untuk menciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang menyenangkan, seperti program rekreasi, kafetaria dan tempat beribadat. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul: ‘’Hubungan Kompensasi Dengan Semangat Kerja Karyawan tetap Pada PT. Thamrin Brothers Cabang Bengkulu”. 
1.2. Tujuan Penelitian
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Batasan Masalah
1.5. Manfaat Penelitian
1.6. Hipotesis

BAB II 
KAJIAN PUSTAKA 

2.1. Landasan Teori
2.2. Penelitian Terdahulu
2.3. Kerangka Analisa

X : Variabel Bebas/Variabel Pengaruh Kompensasi Finansial (X), merupakan balas jasa dalam bentuk uang yang diberikan kepada karyawan, dengan indikator : gaji, bonus, dan tunjangan yang diterima karyawan. Y : Variabel Terikat/Variabel Terpengaruh Merupakan pernyataan karyawan tentang keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan yang dirasakan karyawan mengenai pekerjaannya, dengan indicator pekerjaan, gaji, moral kerja, pengawasan, dan rekan kerja.

BAB III 
METODE PENELITIAN 

3.1. Waktu dan Tempat
3.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey yaitu suatu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai pengumpulan data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 2000:3). Adapun variabel dalam penelitian ini adalah kompensasi finansial sebagai variabel pengaruh (X) dan variabel semangat kerja karyawan tetap pada PT. Thamrin Brothers Cabang Bengkulu sebagai variabel terpengaruh (Y). 
3.3. Definisi Operasional 
3.4. Jenis Data 
3.5. Metode Pengambilan Sampel 
3.6. Pengukuran Variabel 
Skala pengukuran yang digunakan untuk menyatakan tanggapan responden terhadap setiap instrumen adalah skala ordinal yaitu skala Likert dengan 5 alternatif jawaban. Menurut Sugiyono (2009:93), urutan skala penilaian Likert untuk variabel kompensasi langsung, tidak langsung dan semangat kerja disajikan pada Tabel 2 sebagai berikut : 
3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas 
3.8. Metode analisa Data 
3.9. Uji Signifikansi Parsial (Uji- t)

Makalah Peranan Penting Ilmu Biologi Dalam Kehidupan

Makalah Peranan Penting Ilmu Biologi Dalam Kehidupan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (natural science) yang mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup. Ruang lingkup Biologi yang luas, mendorong para ahli membuat spesifikasi dalam mempelajari objek Biologi. Spesifikasi ini bertujuan agar objek Biologi dapat dipelajari secara mendalam, bahkan dapat diaplikasikan dalam keidupan manusia. Spesifikasi ini dibuat dalam bentuk cabang-cabang Biologi.
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
1.4. Manfaat Penulisan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ilmu Biologi

Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan. Istilah "biologi" dipinjam dari bahasa Belanda, biologie, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, βίος, bios ("hidup") dan λόγος, logos ("lambang", "ilmu"). Istilah "ilmu hayat" dipinjam dari bahasa Arab, juga berarti "ilmu kehidupan". Obyek kajian biologi pada masa kini sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup dalam berbagai aspek kehidupannya.
2.2. Pemanfaatan Biologi dalam bidang Kedokteran
Sebagai ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk kehidupan, manfaat Biologi dalam meningkatkan kesejahteraan manusia tidak perlu diragukan lagi. Berdasarkan ilmu murni Biologi, telah dikembangkan berbagai ilmu terapan (bioteknologi) yang telah memajukan dunia kedokteran, industri, pertanian, dan peternakan, serta perikanan. 
2.3. Pemanfaatan Biologi dalam Bidang Pertanian
Untuk mendapatkan bibit unggul dari berbagai jenis tanaman sekarang tidaklah sulit. Hampir di seluruh pelosok tanah air, bibit unggul berbagai jenis tanaman bukan merupakan barang langka lagi. Hal ini berkat makin berkembangnya prinsip-prinsip Genetika yang sudah banyak diketahui oleh para petani, seperti dengan melakukan penyilangan (bastar), yang dapat dilakukan sendiri oleh mereka. Selain itu, dengan menerapkan prinsip-prinsip Fisiologi Tumbuhan, para petani melalui para ahli pertanian yang telah banyak mengetahui jenis pupuk yang baik untuk berbagai jenis tanaman.
2.4. Pemanfaatan Biologi dalam Bidang Peternakan
Teknik inseminasi buatan ini diikuti dengan teknik superovulasi, yakni teknik perbanyakan ternak unggul dengan cara menyuntikkan hormon reproduksi berupa PMSG (pregnant mare serum gonadotrophin) dan HCG (human chorionic gonadotrophin). Hormon-hormon ini berfungsi merangsang terbentuknya sel telur dalam jumlah banyak sebelum sapi atau domba diinseminasi. Adapun spermatozoa yang berasal dari ternak jantan dapat diperoleh tidak harus dari ternak jantan secara langsung, tetapi diambil dari tempat penyimpanan spermatozoa. Teknik penyimpanan spermatozoa menggunakan nitrogen cair bersuhu -196 derajat celcius.
2.5. Pemanfaatan Biologi dalam Bidang Perikanan
Pada bidang perikanan, pemanfaatan Biologi adalah sebagai landasan pengetahuan (basic science) dalam usaha pembudidayaan ikan-ikan atau hewan laut lainnya yang telah diketahui memiliki nilai gizi tinggi (yaitu sebagai sumber protein hewani) dan bernilai ekonomis. Selain itu, Biologi juga dapat dijadikan landasan pengetahuan dalam penelitian-penelitian lain yang lebih luas lingkupnya, yakni pada lingkup ekosistem perairan laut dan pantai.
2.6. Pemanfaatan Biologi dalam Bidang Industri
Dalam industri obat-obatan, telah diketahui sifat-sifat bakteri Escherichia coli yang ternyata dapat dibuat/disintesis menjadi insulin; insulin ini sangat berguna bagi penderita penyakit Diabetes Melitus pada manusia. Contoh perkembangan mikrobiologi dalam industri obat-obatan lainnya adalah pada industri pembuatan antibiotik dan vaksin. Macam-macam antibiotik yang sudah berhasil dibuat antara lain adalah: Penisilin (dibuat dari jamur Penicillium), Sefalosporin (dihasilkan oleh jamur Cephalosporium), dan Tetrasiklin (dihasilkan oleh jamur Streptomycin). Sebagai contoh ; Industri lainnya yang menggunakan prinsip-prinsip Biologi adalah industri jamu. Cabang-cabang Biologi yang terkait pada industri tersebut adalah ilmu Botani yang meliputi taksonomi tumbuhan, anatomi tumbuhan, dan fisiologi tumbuhan, juga mikrobiologi, patologi, mikologi, dan bioteknologi.

BAB III
KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

Download Makalah Peranan Penting Ilmu Biologi dalam Kehidupan Lengkap