Eksplorasi Geografi

EKSPLORASI GEOGRAFI 

Struktur dan Pola Keruangan Kota
1. Karakteristik Kota
Menurut Sadyohutomo (2009:3), kota dapat berarti dua makna yang berbeda. Pertama, kota adalah suatu daerah terbangun yang di dominasi jenis penggunaan lahan nonpertanian dengan jumlah penduduk dan intensitas penggunaan ruang yang cukup tinggi. Kedua, kota dalam pengertian administrasi pemerintah diartikan secara khusus, yaitu suatu bentuk pemerintahan daerha yang mayoritas wilayahnya merupakan daerah perkotaan. 
Sementara menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Secara garis bersa ciri-ciri kota dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu ciri-ciri fisik dan sosial 
2. Pola Keruangan Kota
3. Struktur Ruang Kota 
4. Penataan Ruang Kota
Mengingat kota merupakan pusat kegiatan penduduk di semua bidang, maka penataan ruang wilayah harus sesuai perencanaan yang telah disusuh oleh pemerintah yaitu RTRW seperti yang telha kamu pelajari pada Bab I. Hal ini bertujuan supaya penataan ruang kota tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Perencanaan penataan ruang kota harus memperhatikan beberapa aspek berikut: 

Interaksi Desa dan Kota dalam Pemerataan Pembangunan
Wilayah pedesaan dan perkotaan dasarnya merupakan interaksi wilayah yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dari segi ekonomi, sosial, politik dan budaya, serta lingkungan. Sebagai contoh, masyarakat di desa memanfaatkan lahan pertanian untuk bercocok tanam, sehingga menghasilkan beras dan bahan pangan yagn lain untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat desa itu sendiri dan masyarakat kota. Selain itu, masyarakat kota sebagai pusat industri membutuhkan sumber daya manusia dan desa agar dapat memenuhi kebutuhannya. Menurut Raucek, interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap perilaku dari pihak-pihak bersangkutan melalui kontak langsung. 

1. Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Desa-Kota dan Dampaknya
Interaks dapat dilihat sebagai proses mempengaruhi aspek sosial, ekonomi, politik dan budaya. Interaksi desa-kota dapat terjadi karena adanya perbedaan kebutuhan dan potensi yang ada di desa dan di kota. Semakin berkembanganya desa, pembangunan jaringan transportasi, komunikasi dan lainnya dapat menimbulkan interaksi desa-kota berkelanjutan. Secara sgaris besar, interaksi merupakan proses yang bersifat hubungan timbal balik. 
2. Teori Interaksi
3. Interaksi Desa dan Kota dalam Pembangunan


Pembangunan Kota dan Alih Fungsi Lahan
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Kota 
2. Manajemen Kota
Menurut Sadyohutomo (2009:1), manajeman adalah suatu proses pengaturan atau ketatalaksanaan untuk mencapai suatu tujuan dengan melibatkan orang lain. Fungsi manajemen terdiri atas 4 tahapan yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Agar tujuan pembangunan yang telah direncanakan berjalan dengan baik, maka semua program tersebut harus dilaksanakan dengan baik. Selanjutnya Sadyohutomo (2009:6), kegiatan manajemen kota meliputi tiga aspek, yaitu perencanaan tata ruang, pemanfaatan tata ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Perencanaan ruang adalah kegiatan atau proses penyusunan kebijakan yang bertujuan untuk pembangunan dan pemanfaatan ruang kota. Perencanaan ruang berkaitan dengan tata guna lahan. Pemanfaatan ruang dalam tata guna lahan harus sesuai dengan fungsi lahan, sehingga keseimbangan antara lingkungan dan manusia yang mengelola dapat seimbang. Tujuan utama pengendalian pemanfaatan ruang adalah supaya lahan yang ada sesuai dengan fungsinya, agar lahan tidak dialihfungsikan untuk kegiatan manusia. 

Download Artikel Eksplorasi Geografi

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »