MAKALAH
ASESMEN DAN EVALUASI KURIKULUM MERDEKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam konteks pendidikan di Indonesia, Kurikulum Merdeka hadir sebagai upaya pembaruan yang dirancang untuk memberikan fleksibilitas lebih kepada satuan pendidikan dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan potensi, minat, dan kebutuhan peserta didik. Kurikulum ini menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses pembelajaran dan memberikan keleluasaan bagi pendidik dalam mengatur tempo serta metode pengajaran. Pada jenjang pendidikan anak usia dini, khususnya Taman Kanak-Kanak (TK), penerapan Kurikulum Merdeka memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam hal asesmen dan evaluasi. Kedua aspek ini menjadi krusial untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai dan bagaimana perkembangan anak dapat diukur secara komprehensif. Asesmen dan evaluasi tidak hanya berfungsi untuk menilai hasil belajar, tetapi juga untuk memberikan umpan balik yang relevan guna memperbaiki proses pembelajaran yang lebih adaptif dan kontekstual sesuai dengan karakteristik usia dini. Seiring dengan penerapannya, diperlukan pendekatan asesmen yang mampu menangkap perkembangan holistik anak, mencakup aspek kognitif, sosial-emosional, dan fisik, sehingga hasil evaluasi dapat benar-benar mendukung perkembangan optimal anak menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan asesmen dan evaluasi Kurikulum Merdeka.
2. Bagaimana penerapan dan evaluasi Kurikulum Merdeka pada Taman Kanak-Kanak.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui asesmen dan evaluasi Kurikulum Merdeka.
2. Mengetahui penerapan dan evaluasi Kurikulum Merdeka pada Taman Kanak-Kanak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asesmen dan Evaluasi Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka merupakan kebijakan pendidikan yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dengan tujuan untuk memberikan kebebasan yang lebih besar kepada sekolah dan pendidik dalam mengelola proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Filosofi yang mendasari Kurikulum Merdeka berfokus pada pengembangan potensi peserta didik secara holistik, dengan menekankan penguatan karakter, kompetensi, dan literasi dasar. Di dalam penerapannya, asesmen dan evaluasi memegang peran yang sangat penting dalam memastikan efektivitas pelaksanaan kurikulum ini dan dalam mengevaluasi keberhasilan pembelajaran secara berkelanjutan.
B. Asesmen dan Evaluasi Kurikulum Merdeka pada Taman Kanak-Kanak
1. Karakteristik Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak dalam Kurikulum Merdeka
Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (TK) dalam Kurikulum Merdeka menitikberatkan pada pendekatan pembelajaran yang lebih fleksibel dan berbasis bermain. Bermain di sini bukan sekadar aktivitas tanpa arah, tetapi merupakan metode pembelajaran yang dirancang untuk merangsang perkembangan berbagai aspek kemampuan anak, baik kognitif, sosial, emosional, maupun motorik. Menurut Windi Afika dan A. Wathon (2023)
2. Metode Asesmen dan Evaluasi yang Digunakan pada Tingkat TK
Asesmen pada tingkat TK dalam Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada metode yang observasional dan berbasis portofolio, yang dirancang untuk menilai perkembangan anak secara komprehensif. Metode ini memungkinkan guru untuk mengamati anak secara langsung dalam berbagai aktivitas, baik saat mereka bermain maupun belajar. Asesmen berbasis observasi menawarkan wawasan yang lebih mendalam tentang kemampuan anak dibandingkan dengan tes tertulis
Evaluasi di tingkat TK dalam Kurikulum Merdeka tidak hanya berfokus pada pencapaian kognitif, tetapi juga memperhatikan perkembangan sosial-emosional dan kesiapan anak untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Evaluasi ini mencakup berbagai dimensi pembelajaran, seperti keterampilan sosial, pengendalian emosi, serta kemampuan anak untuk beradaptasi dalam situasi yang berbeda. Penelitian Jatmiko, dkk (2021)
3. Tantangan dan Solusi dalam Asesmen dan Evaluasi di TK
Penerapan asesmen dan evaluasi di TK menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka. Salah satu tantangan utama adalah kesiapan guru dalam menerapkan metode asesmen yang sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka. Menurut penelitian Prapti Octavias Ningsih, dkk (2023), banyak guru TK yang masih terbiasa dengan metode penilaian tradisional dan menghadapi kesulitan dalam mengadopsi asesmen autentik dan formatif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum Merdeka merupakan sebuah terobosan dalam sistem pendidikan Indonesia yang menawarkan fleksibilitas bagi satuan pendidikan dan pendidik untuk mengelola proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan potensi peserta didik. Kurikulum ini menekankan pentingnya pembelajaran yang berpusat pada anak serta penilaian yang berkelanjutan melalui asesmen formatif dan sumatif untuk mengukur perkembangan siswa secara komprehensif. Di tingkat Taman Kanak-Kanak, penerapan Kurikulum Merdeka menjadi sangat penting karena fokus pada pengembangan holistik anak, termasuk aspek kognitif, sosial-emosional, dan motorik. Asesmen yang digunakan dalam kurikulum ini, seperti asesmen berbasis portofolio dan observasi, mendukung pemahaman lebih mendalam tentang perkembangan anak, sehingga pendidik dapat merancang pembelajaran yang lebih relevan dan adaptif sesuai dengan kebutuhan individu anak.
B. Saran
Untuk meningkatkan efektivitas penerapan asesmen dan evaluasi dalam Kurikulum Merdeka, guru perlu diberikan pelatihan berkelanjutan yang berfokus pada metode asesmen autentik dan formatif, terutama dalam menilai aspek sosial-emosional dan kognitif anak. Selain itu, dukungan kebijakan dan infrastruktur yang memadai, terutama di wilayah dengan keterbatasan teknologi, perlu dioptimalkan agar seluruh sekolah dapat menerapkan asesmen berbasis digital. Kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan pemerintah sangat penting untuk memastikan bahwa asesmen mampu mendukung perkembangan anak secara menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
EmoticonEmoticon